Jika Belum Siap, Penutupan Jalur M1 Jangan Dipaksakan
Portal Tangerang,
Sosialisasi penutupan jalur M1 ternyata banyak menemukan kendala serta kekurangan. Baik dari segi pengalihan jalan juga fasilitas bagi pengguna jalan seperti rambu penunjuk arah dan lampu penerangan jalan di sepanjang Jl. Parimeter Utara dan Selatan.
Kepala Otoritas Bandara Soetta, Adi Kandrio mengatakan bahwa dalam uji coba penggunaan jalan alternatif selama dua jam banyak ditemukannya kendala. “Kami menemukan beberapa hal yang terkait dengan kesiapan prasarananya, dan kami sudah melakukan diskusi terkait apa yang kami temukan dilapangan” ujar Adi Kandrio kepada wartawan, Senin (23/12) siang.
Dijelaskan kembali bahwa pihak Angkasa Pura II bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kota Tangerang akan melakukan rekayasa atau pengalihan jalan. “Jadi kendaraan dari Tangerang menuju Bandara harus melalui Jl. Suryadarma kemudian mutar balik didepan M1dan masuk ke Jl. Comunity Centre, setelah itu melalui jalan lama belok ke kiri masuk ke Jl. Perimeter Selatan, dan itu akan kami berlakukan selama satu bulan” tambah Adi Kandrio.
Sementara itu Senior General Manager AP II, Bram Bharoto mengatakan bahwa pada saat melakukan uji coba jalur, ditemukan pergerakan kendaraan yang akan terganggu. “Saat melalui Jalur Parimeter Selatan untuk arah Tangerang, pergerakan kendaraan akan terganggu. Maka untuk sementara akan kami buat jembatan dari arah jalan Suryadarma langsung menuju langsung ke Jalan Parimeter” ujar Bram Bharoto.
Namun Dinas Perhubungan Kota Tangerang, H. Ivan Yudianto mengatakan bahwa Selasa (24/12) malam akan dilakukan peninjauan ulang. “Kami akan lakukan peninjauan ulang di jalan Parimeter Utara dan Selatan, sekalian melakukan evaluasi mengenai pemasangan rambu, lampu penerangan jalan, penunjuk arah serta marka jalan” ujar Ivan Yudianto.
Dijelaskan Ivan bahwa jika memang belum siap untuk dilakukan penutupan, maka pihaknya berharap untuk diundur. “Jika hasil evaluasi besok malam belum memadai untuk dilakukan penutupan jalur M1, kami akan meminta AP II agar diundur, jangan terlalu dipaksakan” tambah H. Ivan Yudianto. (Sly)
