Pembunuh Pria Bertato Burung Berhasil Ditangkap, 1 Tewas Ditembak

Kapolresta Tangerang Menunjukan Barang Bukti

Pembunuh Pria Bertato Burung Berhasil Ditangkap, 1 Tewas Ditembak

Portal Tangerang, Polresta Tangerang

Misteri tewasnya Ridwan pria bertato burung yang ditemukan di Kp Gandaria Rt 01/01 Kel. Sukatani Kec. Rajeg Kabupaten Tangerang akhirnya terungkap. Pengungkapan yag dilakukan Jajaran Satuan Reskrim hanya membutuhkan waktu dua minggu saja. Hal ini dikatakan oleh Kapolresta Tangerang Kombespol Bambang Priyo Andogo.

“Pengungkapan kasus ini berawal dari hasil analisa olah TKP serta saksi, kemudian segera dilakukan pengejaran terhadap orang-orang yang dicurigai” kata Kombespol Bambang Priyo Andogo.

Beliau juga menambahkan bahwa para pelaku yang berjumlah 6 orang tergolong sadis dalam setiap aksinya. Karena mereka harus membunuh korban, “Mereka sudah target harus mematikan korbannya agar bisa menguasai kendaraan yang sudah menjadi incarannya kemudian mayat korban dibuang dan kendaraannya dijual ke penadah diluar pulau Jawa” tambah Kombespol Bambang Priyo Andogo didampingi Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Shinto Silitonga.

Dijelaskan Kapolres bahwa penangkapan pertama adalah terhadap tersangka Heru yang diamankan dirumahnya di Kp Pasir Huni Kec, Sumedang Jawa Barat. Tersangka Heru yang merupakan seorang guru SD dan masih tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintahan Sumedang Bandung Jawa Barat mengaku dari hasil kejahatannya hanya mendapat uang senilai 1 juta rupiah.

“Dari pengakuan Heru akhirnya kami berhasil menangkap tersangka Nani dan Iyan alias GM. Namun karena Iyan aliasGM melakukan perlawanan dan menyerang petugas ketika dilakukan penangkapan, akhirnya pihak kepolisian memberikan tembakan tegas” tegas Kapolresta Tangerang.

Para tersangka yang berjumlah 6 orang yaitu Heru, Iyan alias GM, Nani, kemudian yang masih dalam pengejaran sampai saat ini adalah DD, RD, EK. Menurut pengakuan para tersangka, tewasnya korban Ridwan berawal pada hari Sabtu (15/12)sekitar jam 9.00 wib sampai dengan 15.00 wib. “Tersangka EK menyewa mobil di sebuah rental MD Travel Bandung melalui telepon, dan menurut pengakuannya akan digunakan selama dua hari. Telepon genggam yang digunakan adalah milik tersangka Heru, kemudian pada pukul 23.00 wib korban Ridwan menjemput pelaku yang betjjmlah 8 orang dengan menggunakan mobil APV Silver dengan nopol D 1559 RZ dipasar Banjaran Bandung” kata Kompol Shinto Silitonga.

Setelah mobil keluar Tol Cikupa menuju ke Pasar Kemis, tersangka DR memerintahkan korban Ridwan untuk berhenti. Kemudian tersangka Iyan yang duduk dibelakang korban menusukan pisaunya keleher, dan trsanhka EK yang duduk disebelah korban ikur menusukan pisaunya ke perut sebanyak 4 kali dan dada sampai tembus paru-paru. “Setelah mengetahui korbannya sudah meninggal, jasad korban dipindahkan ke jok tengah dan kendali supir diambil oleh tersangka DR. Sesampainya di lokasi yang dijadikan TKP jasad korban Ridwan dibuang dan mobil APV Silver dijual ke wilayah Palembang seharga 18 juta” tambah Kompol Shinto Silitonga.

Dari info yang berhasil dikumpulkan adalah bahwa para tersangka merupakan sindikat pencurian dengan kekerasan dan selalu membunuh korbannya. Padabulan Agustus 2012 komplotan ini melakukan aksinya di Kolam Renang Cikandung, Bandung dan mengambil motor Honda Beat milik korbannya yang juga kawan dari tersangka Nani. Kemudian pada bulan September 2012 komplotan ini kembali beraksi dikawasan Arjasari Bandung, serta membunuh korban dengan menggorok lehernya dan dibuang di Ciparay Bandung yang kemudian mlbil Inova Silvernya dijual seharga 18 juta.

Tidak berhenti disitu, komplotan ini kembali beraksi pada bulan Oktober 2012 dan melakukan pertemuan dengan korbannya di depan kantor Pemerintahan Kabupaten Soreang. Korbannya kembali dibinuh dengan cara leher digorok dan jasadnya dibuang di Lampung Selatan dan mobil Inova Hitam dijualnya seharga 18 juta. (Sahara)